Layanan pendidikan yang sesuai diberikan pada
tunanetra harus disesuaikan dengan keadaannya. Berikut layanan pendidikan bagi
tunanetra:
1.
Pendidikan Terpadu
Model pendidikan
terpadu bagi tunanetra dilakukan mulai dari kelas awal sekolah dasar hingga
perguran tinggi. Pendidikan terpadu bagi tunanetra yaitu sekolah formal yang
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi tunanetra bersama-sama dengan
anak normal. Istem ini dilengkapi dengan adanya kelas sumber (resourches class)
dan kurikulum plus. Pada kelas sumber anak tunanetra baerada dibawah bimbingan
guru pebimbing khusus, dan belajar tentang huruf Braille, orientasi dan mobilitas
serta pelajaran umum yang mngalami kesulitan. Pada kelas sumber guru kelas
dengan guru pembimbing khusus berkonsultasi tentang perkembangan si anak. Menurut
beberapa ahli dengan pendidikan terpadu akan mempermudah anak tunanetra dalam
bersosialisasi dengan mereka yang normal dan mereka bisa engembangkan kemampuan
mereka dengan baik.
Namun pendidikan
ini juga memiliki kelemahan yaitu adanya kecenderungan tunanetra kurang bisa
mandiri.
2.
Pendidikan Khusus
Yaitu model pembelajaran
yang antara anak awas dengan tunaneta terpisah atau sekolah ini sering disebut
dengan sekolah luar biasa (SLB). Untuk tuna netra di Indonesia dikenal SLB-A.
Layanan pendidikan tunanetra memiliki memerlukan
berbagai alat bntu pendidikan. Adapun alat-alat bagi tunanetra adalah:
a.
Reglete dan Stylus,
yaitu alat tulis manual huruf Braille, terbuat dari bahan logam atau plastik
yang berlubang-lubang segi empat sesuai posisi huruf Braille. Stylus adalah
pena yang berasal dari logas rncing seperti paku.
b.
Mesin ketik Braille
c.
Optic tactile Converter
(Optacon) merupakan alat untuk membaca yang bisa merubah tulisan awas menjadi
huruf timbul yang bisa di raba.
d.
Computer Khusus Braille
komputer yang digunakan untuk relawan awas dalam menyediakan bacaan Braille
untuk tunanetra. Mitranetra Braille Converter (MBC) bisa mencetak huruf awas
menjadi Braille.
e.
Termoform, adalah mesin
pengganda (copy) bacaan tunanetra dengan menggunakan kertas khusus yaitu
Braillon.
f.
Telesensory yaitu suatu
alat untuk memperbesar huruf awas oleh low vision.
Selain itu masih ada lagi seperti Tongkat laser
untuk membantu orientasi mobilitas, talking watch, talking dictionary, dan abaccus
(papan hitung).
udah bagus ,lanjutkan pemberian gadgetnya ya :D
BalasHapusterima kasih kaka..:D
BalasHapuselvira kalo model pembelajaran yang paling tepat itu yang mana? :)
BalasHapus